Banda Aceh — Ribuan peternak ayam potong, peternak
bebek dan unggas lainnya saat ini merasa resah akibat naiknya harga
pakan. Tidak hanya harga yang melambung, pada saat bersamaan terjadi
kelangkaan.
Seorang peternak ayam potong di Cot Irie, Aceh Besar,
menyatakan saat ini dia tidak sanggup lagi melanjutkan usahanya karena
harga pakan sudah terlalu mahal, sehingga terpaksa menjual ayam yang
belum cukup umur.
“Kami saat ini merasa tidak sanggup melanjutkan
usaha ternak ayam, karena pakannya terlalu mahal. Maka terpaksa kami
jual cepat, jika dijual pada usia normal akan terjadi kenaikan harga
produksi. Mau tidak mau terpaksa dilepas ke pasaran pada usia masih
muda,” kata Muksin (27) kepada Medan Bisnis, Kamis (26/7).
Menurutnya,
semua jenis pakan untuk ternak ayam potong dan bebek terjadi kenaikan
sebesar Rp 5.000/sak. Misalnya harga pakan yang biasanya dibeli Rp
265.000/sak, sekarang naik menjadi Rp 282.000/sak.
Sementara
seorang pedagang pakan ternak di kawasan Ulee Kareung membenarkan, dalam
sebulan terakhir terjadi tiga kali kenaikan harga pakan ternak. “Memang
dalam bulan ini saja sudah tiga kali naik harga pakan, terutama dari
pabrik Pokphan,” kata Azhari, pemilik UD Mercy saat dikonfirmasi
kemarin. Sedangkan untuk produk obat-obatan, vitamin, dan probiotik herbal khusus untuk broiler PHPMB Probiotik Broiler dan herbal Herbavit Plus harga belum ada kenaikan, ujarnya.
Azhari mengatakan, baginya kenaikan harga pakan tidak
menjadi masalah karena ia menjual pakan kepada langgananya (konsumen)
sesuai harga pasar. Menurutnya, kalau dari pabrik atau distributor harga
pakan naik, maka harga jual kepada pelanggan disesuaikan dengan harga
pembelian dari distributor.
Azhari juga mengharapkan Pemerintah
Aceh segera mengambil langkah untuk menyelamatkan ribuan peternak di
Aceh yang saat ini terancam gulung tikar.
“Sebelum terlambat kita harapkan Pemerintah Aceh secepatnya mengambil sikap untuk mengontrol kenaikan harga pakan,” ujarnya.
Menurutnya,
penyebab tingginya harga pakan saat ini salah satu faktor penyebabnya
adalah ongkos angkutan. Jadi, menurut dia, sudah saatnya pemerintah
mengambil sikap untuk mengatur sekaligus mencari solusi guna mendukung
meningkatnya usaha ternak, salah satunya dengan membantu subsidi agar
usaha ternak di Aceh bisa eksis dan tidak sampai terancam gulung tikar.
“Saya
rasa ini sangat penting dilakukan Pemerintah Aceh, apalagi saat ini
beberapa pengusaha peternakan sudah menutup usahanya karena tidak mampu
lagi menutupi biaya produksi. Jika usaha ternak ini sudah benar-benar
tutup, maka akan terjadi pengangguran besar-besaran,” katanya. (Medan Bisnis)
Saya ada jual bebek peking karkas bebek hidup ...
BalasHapusBerat beragam 1,2 kg sampai 2,5 kg
Dan bebek hidup juga ada
Siap kirim kirim ke seluruh indonesia
Minat hub
0857-6299-8549