Sabtu, 26 Maret 2016

BPTP Sumatera Utara Fasilitasi Kegiatan Transfer Teknologi “Itik Hibrida Serati” Ke UP-FMA Kabupaten Asahan

Dipusatkan di Desa Tanjung Alam Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, 6 kelompok tani yang tergabung dalam UP-FMA Desa Aek Sonsongan, Simpang Empat, Rawang Pasar IV, Meranti, Serdang dan UP-FMA Desa Tanjung Alam sendiri dengan tekun mengikuti kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas Penelitian dan Pengkajian sejak tanggal 21 hingga 25 Maret 2011. Kegiatan ini difasilitasi oleh BPTP Sumatera Utara bekerjasama dengan Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Asahan dalam Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP/FEATI) tahun 2011. Untuk kegiatan ini BPTP mengundang 3 orang narasumber yakni peneliti dari Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor dengan topik pembelajaran “Teknologi Itik Hibrida. Selain petani, turut hadir juga sejumlah penyuluh pertanian lapangan dari beberapa desa.

Penetapan teknologi yang dibahas adalah berdasarkan pada proposal dari ke enam UP-FMA yang sudah mendapat dana pembelajaran dari Bank Dunia melalui Program P3TIP/FEATI tahun 2010. Tidak hanya sebatas karena proposal yang diajukan oleh ke enam UP-FMA tersebut, namun juga atas kebutuhan yang sangat diinginkan oleh para petani. Oleh karena itu selama kegiatan berlangsung antusiasme dan respon peserta sangat tinggi. Hal ini terlihat dari semangat para peserta yang mau menempuh perjalanan dari kampung halamannya ke lokasi kegiatan hingga mencapai puluhan kilometer mengendarai sepedamotor. Padahal jika dilihat dari usia para peserta hampir 30 % sudah berusia lanjut.

Sesuai dengan tujuan dari kegiatan ini, baik pengetahuan maupun keterampilan para peserta dalam melakukan Inseminasi Buatan antara Entok dan Itik yang nantinya akan melahirkan itik hibrida “Serati” serta pemahaman tentang teknologi penyusunan pakan itik secara nyata meningkat bahkan dapat dikatakan petani menjadi terampil. Hal ini tentu saja didukung karena penyampaian materi oleh para peneliti yaitu : Bapak Dr. Argono, Dr. Pius Ketaren dan Bapak Sugeng Widodo dari Balitnak Ciawi – Bogor sangat sistematis dan mudah dicerna oleh para peserta. Inilah gambaran sebuah proses alih teknologi yang sangat efektif dengan rantai alih teknologi yang sudah semakin pendek antara penghasil teknologi dan pengguna teknologi, serta antara kebutuhan dan ketersediaan. Terkait dengan hal ini, tantangan bagi petani adalah bagaimana petani mampu melakukan rencana tindak lanjut dalam usahatani mereka agar supaya pendapatan dapat meningkat. Untuk itu bimbingan dari penyuluh pertanian di lapangan mutlak diperlukan guna terciptanya peternak yang profesional, tegas Kepala BPTP Sumatera Utara (Dr. Didik Harnowo, MSc.) dalam memberikan bimbingan pada acara pembukaan workshop. (SS/2011)


Sebagian peserta dengan tekun mendengarkan penjelasan dari para nara sumber
Sebagian peserta dengan tekun mendengarkan penjelasan dari para nara sumber













Dr. Pius Ketaren sedang menjelaskan cara menghitung dan menyusun komposisi pakan itikyang benar
Dr. Pius Ketaren sedang menjelaskan cara menghitung dan menyusun komposisi pakan itikyang benar














Peserta sedang melakukan praktek  Inseminasi Buatan dibimbing oleh teknisi Balitnak Ciawi
Peserta sedang melakukan praktek Inseminasi Buatan dibimbing oleh teknisi Balitnak Ciawi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar