Sabtu, 12 Maret 2016

USAHA AYAM PETELUR DI SINGKIL ACEH BANGKRUT, BAGAIMANA DENGAN BEBEK PETELUR ?

Singkil : Program bisnis ayam petelur yang bersumber dari Provinsi Aceh melalui Dinas Peternakan Aceh Singkil terancam Bangkrut. Pasalnya, bisnis tersebut saat ini sudah terlepas dari Bantuan Pakan Bersubsidi dari Provinsi Aceh, sehingga saat ini Bisnis tersbut dikelola oleh Kelompok tani dikawasan Kecamatan Kuta Baharu Aceh Singkil.

Sekretaris Dinas Pertanakan Aceh Singkil, Drs. Rahim kepada RRI menjelaskan, saat ini para petani yang mengelola bisnis layer/ayam petelur itu sudah pada mengeluh, karena telur yang diproduksikan oleh ribuan induk ayam tidak seimbang dengan pemberian pakan.

Harga pakan melonjak mahal dan telur yang dihasilkan tidak cukup membeli pakan untuk ayam, sehingga menimbulkan wacana bisnis itu diserahkan ke Dinas terkait.

"Sekarang kan masih produksi pertama, kan belum banyak telur yang dihasilkan ayam. Wajar kalau kewalahan membeli pakan. Namun, kalau mereka mampu bertahan, ke depannya hasil produksi ayam pasti meningkat," terangnya.

Dikatakan Rahim, masalah keluhan bisnis ini memang belum dibicarakan dalam dinas. Namun, Keluhan masih disampaikan secara lisan saja.

Ia menegaskan, dinas terkait tidak akam membiarkan bisnis tersebut menjadi bangkrut, karena salah satu solusi menangani permasalahan itu akan ditangani oleh Pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan Aceh Singkil, sehingga Program Layer tetap terselamatkan dari ancaman kebangkrutan.

"Kita akan bantu mereka untuk mengsubsidi pakan agar tidak bangkrut, karena ini program usulan kami ke provinsi. Malu jika bangkrut, pokoknya akan kami tangani," tandasya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bisnis Layer anggaran tahun 2013 itu merupakan hasil permohonan pemerintah daerah ke-provinsi Aceh, di mana selama tiga bulan pertama program itu tetap di bawah nauangan Provinsi Aceh, baik vitamin, pakan sampai ke bibit ayam. Sementara seterusnya, program itu dikelola oleh petani melalui telur yang diproduksi bekerja sama dengan dinas peternakan setempat. (Defri.S/HF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar